time :

Get your own Digital Clock

Rabu, 18 November 2009

Perjalanan Mudikku
Hari raya Idul Fitri tahun ini kami sekeluarga saya,ibu,dan juga ke tiga kakakku mudik kekampung halaman nenekku yaitu ibu dari ayahku. Kami mudik kekota Yogyakarta tepatnya didesa Gunung Kidul. Kami sekeluarga berangkat mudik dengan menggunakan kereta api dari stasiun Gambir,Jakarta.Kami berangkat pada H-3 idul fitri. Suasana disana sangat ramai banyak para calon pemudik lain yang menunggu di stasiun. Bahkan ada juga calon pemudik yang menunggu dari beberapa hari sebelumnya. Sehingga mereka harus menginap di stasiun. Para calo pun berkeliaran disana guna mencari calon pemudik yang tidak mendapatkan tiket. Padahal kami berencana dengan kami berangkat pada H-3 untuk mencegah banyaknya para pemudik lain yang berangkat sehingga kami tidak kehabisan tiket dan juga agar kami sekeluarga dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman tempat nenek tinggal. Setelah mengantri sekian lama akhirnya kami pun mendapatkan tiket untuk berangkat ke kampung halaman nenek. Dalam perjalanan ke Yogyakarta di stasiun Gambir, di stasiun gambir kami berdesak – desakan, tetapi tidak dikeretanya karena kakak ku memesan tiket Agro Bromo, dalam perjalanan kami sangat nyaman dan menyenangkan.
Setelah sampai didesa,nenek menyambut kami dengan senyuman lebar dan langsung memeluk kami secara bergantian. Setelah itu kami dipersilahkan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat melepas lelah sambil menunggu saat berbuka puasa tiba. Nenek ternyata telah menyiapkan menu buka puasa yang spesial buat kami yaitu makanan khas dari yogyakarta yaitu Gudeg. Akhirnya tak terasa datang juga adzan maghrib n waktunya untuk berbuka puasa. Kami sekeluarga duduk satu meja dengan nenek dan juga anak nenek yang tak lain adalah tante dan pamanku.
Kami sekeluarga sangat lahap menyantap makanan yang telah ada di meja makan. Sampai akhirnya makanan yang ada dimeja telah habis tidak bersisa sama sekali. Selama 3 hari di yogyakarta saya dan keluargaku diajak untuk berkeliling kota yogyakarta, dari tempat makan, belanja, rekreasi, prambanan, parangteritis, malioboro, museum dan tak lupa kami juga mengunjungi keraton yogyakarta kami kunjungi. Saya sangat puas dan merasa sangat senang sekali bisa mudik sekaligus liburan di yogyakarta.
Hari lebaranpun tiba , kami sekeluarga dan juga nenek, tante dan paman pergi untuk sholat ied di Masjid Agung Yogyakarta yang berada dekat dengan alun – alun Yogyakarta. Setelah kami sampai disana ternyata masjid sudah dibanjiri oleh warga sekitar yogyakarta yang ingin menunaikan sholat ied di Masjid Agung Yogyakarta. Sholat berjalan dengan khusu dan tertib. Setelah selesai sholat saya pulang kerumah, dirumah kami melakukan adat yang tidak pernah dilupakan yaitu tradisi bersalam – salaman untuk meminta maaf, dimulai dari ibu,nenek,tante,paman, dan ke tiga kakakku,lalu bergantian dengan kakak – kakakku.
Karena nenekku adalah orang yang paling tua didaerah kampungku maka tetangga – tetangga berdatangan untuk bersilahturahmi dengan nenek dan keluargaku. Ada juga saudara – saudaraku yang lain juga berkumpul di rumah nenek. Ada yang dari satu daerah ada juga yang dari luar kota. Mereka berkumpul menjadi keluarga besar di rumah nenek. Dan tak lupa ada tradisi yang sangat saya tunggu yaitu tradisi membagikan uang sebagai imbalan karena kami sudah berpuasa 1 bulan lamanya. Dan saya pun beruntung menjadi anak yang terakhir karena saya mendapatkan bagian yang lebih besar dibandingkan yang lainnya. Setelah itu kami langsung pergi ke pemakaman tempat dimana kakekku disemayamkan. Setelah kami sampai di kuburan kakek, kami langsung memanjatkan doa untuknya agar arwah dan amal ibadah nya diterima di sisi ALLAH SWT. Setelah selesai kami pun berkeliling kembali.
Pada H+1, tidak terasa idul fitri pun telah lewat, maka kami sekeluarga bersiap – siap untuk kembali ke Jakarta karena kakak punya kesibukan kerja yang tidak bisa ditinggal terlalu lama sedangkan saya juga sudah harus bersiap kembali masuk kuliah. Kami memang berencana kembali ke Jakarta lebih awal dari orang – orang pada umumnya untuk menghindari arus balik yang diprediksi akan terjadi pada H+3.
Setelah semua barang – barang kami selesai dimasukkan ke bagasi didalam bis yang akan kami tumpangi, lalu kami pun berpamitan kepada nenek, tante dan paman. Nenekku meneteskan air mata sambil memeluk kami satu per satu ketika kami berpamitan kepadanya. Nenek juga berpesan kepadaku agar menjadi anak yang sholeh, pintar dan dapat membanggakan orangtua. Nenek juga berharap kami sekeluarga diberikan kesehatan agar tahun depan kami bisa berkunjung kembali ke kampung halaman nenek yaitu di Yogyakarta.
Ini adalah mudik dan juga sekaligus liburan yang sangat menyenangkan bagiku. Semoga tahun depan saya dan keluargaku bisa mudik ke kampung nenek lagi. Aku tak sabar menanti hari itu datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar